Relasi Israel dan Gereja

Sebuah Tinjauan Biblis-Teologis Berdasarkan Roma 9-11

  • Deni Telaumbanua UPH Karawaci
Kata Kunci: Israel, Church, Israel and the Church, Romans 9-11

Abstrak

Relasi Israel dan gereja secara umum dilihat dalam dua kutub yang berseberangan. Di kutub pertama pandangan Parentesis mempertahankan perbedaan keduanya. Di kutub lainnya pandangan Covenantalis melihat kesatuan keduanya. Tesis utama artikel ini adalah adanya relasi antara Israel dan gereja, yaitu bahwa pada akhirnya hanya ada satu Israel atau hanya satu gereja yang diselamatkan. Hal itu dibuktikan melalui elaborasi Roma 9-11. Rasul Paulus menganalogikan kesatuan Israel dan gereja dengan adonan dan pohon zaitun. Pada akhirnya, pohon zaitun tersebut terdiri dari tunas liar yang dicangkokan (bukan Israel) dan tunas asli (‘seluruh Israel’ yang tegar) yang dicangkokan kembali. Dari uraian tersebut, di bagian akhir artikel ini, penulis memaparkan aplikasi relasi antara Israel dengan gereja terhadap beberapa doktrin Kristen lainnya, seperti: Kristologi, Soteriologi, Eklesiologi, Eskatologi, serta dalam kehidupan praktis orang Kristen.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Baker, David L. Satu Alkitab Dua Perjanjian. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006

Baxter, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab 4. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2002.

Berkhof, Louis. Teologia Sistematika 5, terj. Yudha Thianto. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 2001.

Burge, Gary M. Palestina Milik Siapa? terj. Williams B. Mailoa, dkk. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.

Calvin, John. Commentary Upon the Acts of the Apostles, vol. second, diedit oleh Henry Beveridge. Michigan: Baker, 1989.

Cannada, Robert C. Jr. “Romans” (tidak diterbitkan), dipresentasikan pada Karawaci Presbiterian Church Conference, Tangerang, Maret, 2019.

Cox, William E. Amillenialism Today. Phillipsburg: Presbyterian and Reformed, 1966.

Cranfield, C. E. B. Romans A Shorter Commentary. Grand Rapids, Michigan: W.B. Eerdmans Publishing Company, 1985.

Dunn, James D. G. Word Biblical Commentary, Volume 38b: Romans 9-16. Dallas: Word Books, 1998.

Enns, Paul. The Moody Hand Book of Theology. Malang: Literatur SAAT, 2003.

Erickson, Millard J. Pandangan Kontemporer Dalam Eskatologi. Malang: SAAT, 2004.

Frame, John M. Systematic Theology. New Jersey: P & R Publishing, 2013.

Grudem, Wayne. Sytematic Theology. Leicester: Inter-Varsity Press, 1994.

Hagelberg, Dave. Tafsiran Roma. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004.

Hendriksen, William. Romans. Grand Rapids: Baker, 1981.

Hoekema, Anthony A. Alkitab dan Akhir Zaman, terj. Kalvin S. Budiman. Surabaya: Momentum, 2004.

Jaffray, R. A. Tafsiran Surat Roma. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2007.

Karman, Yonky. Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.

Ladd, George Eldon. “Israel and the Church,” The Evangelical Quarterly, no.4 (Oct.-Dec. 1964): 206-213.

Landler, Mark. “Trump Recognizes Jerusalem as Israel’s Capital and Orders U.S. Embassy to Move,” The New York Times, 6 Desember 2017, diakses 23 Agustus 2019, https://www.nytimes.com/2017/12/06/world/middleeast/trump-jerusalem-israel-capital.html

Moo, Douglas J. The Epistle to the Romans. Grand Rapids: W. B. Eerdmans, 1996.

Pentecost, J. Dwight. Things to Come. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1977.

Ryrie, Charles R. Dispensasionalism Dari Zaman ke Zaman. Malang: Gandum Mas, 1995.

Saucy, Robert. Masih Relevankah Perjanjian Lama di Era Perjanjian Baru, diedit oleh John S. Feinberg. Malang: Gandum Mas, 2003).

Scheunemann, D. Inti Berita Surat Roma. Batu, Malang: YPPII, 1986.

Sutanto, Hasan. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PIBK) Jilid II. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2006.

Woudstra, Marten H. Masih Relevankah Perjanjian Lama di Era Perjanjian Baru, diedit oleh John S. Feinberg. Malang: Gandum Mas, 2003.

Diterbitkan
2019-12-16