Dimensi Soteriologi Imperatif dalam Injil Matius

  • Haposan Silalahi Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Indonesia
  • Elisamark Sitopu Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Indonesia
Kata Kunci: soteriologi, Imperatif, Matius

Abstrak

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  dimensi soteriology imperative dalam Injil Matius. Penelitian ini menggunakan metode  pustaka dan menganalisis dimensi soteriology Matius.  Penelitian  ini  menemukan  bahwa  Dimensi soteriology Matius dengan tegas menghubungkan konsep keselamatan dengan tindakan dan ketaatan orang percaya, yang harus menjadi satu kesatuan dalam pribadi orang percaya. Ibarat pohon yang tidak berbuah maka akan ditebang. Dimensi soteriology Imperatif Matius adalah tuntutan yang kuat untuk menaati perintah-perintah Allah, yang ditetapkan dalam konteks struktur yang mendasari kasih karunia dan kerangka perjanjian baru Allah mengenai keselamatan dan pengampunan di dalam Yesus. Melaksanakan “Kehendak Tuhan” bagi umat Kristiani dalam arti tertentu mempunyai arti “poieo” : berbuat, menaati hukum secara menyeluruh. Kata “poieō” ini selalu ditekankan dalam Injil Matius sebagai motivasi yang mendorong orang percaya untuk hidup taat kepada Tuhan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Aarde Van , God with Us: The Dominant Perspective in Matthew’s Story (Pretoria: University of Pretoria, 1994).

B. W. Bacon, “Jesus and the Law: A Study of the First ‘Book’ of Matthew (Mt. 3–7)” (JBL 47:1928)

D. Seeley, Deconstructing the New Testament (Biblicall Interpretation Series, Leiden, 1994)

G. Bornkamm, Tradition & Interpretation in Matthew (London: SCM Press, 1963).

G. Stanton, peny., The interpretation of Matthew (London: SPCK, 1983).

Haposan Silalahi, DIMENSI SOTERIOLOGI KATA POIEŌ DALAM MATIUS 7:21 (Dunamis, Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, n.d.) Volume 7 No. 1 Tahun 2022.

H. Windisch, The Meaning of the Sermon on the Mount (Philadelphia: Westminster, 1951)

Jong-Ki Park, Obedience and Prophecy in Matthew: Rhetorical Function of Mt. 7:15-23 in Matthew’s Narrative (PhD diss, Graduate Theological Union, 2001)

M. Goulder, Paul advocates for a radical option whereas Matthew, a conservative one. Midrash and Lection in Matthew (London: SPCK, 1974).

Roger Mohrlang, Matthew and Paul: A Comparison of Ethical Perspestives (Cambridge: Cambridge University Press, 1984).

William Loader, Matthew, Paul, and Others: Asian Perspectives on New Testament Themes CONFERENCE SERIES (innsbruck university press, 2019).

W. Marxsen, New Testament Foundations for Christian Ethics (Philadelphia: Fortress, 1993).

Diterbitkan
2025-06-30