Menuju Dialog Antar Agama-Agama di Indonesia

  • Aeron Frior Sihombing Sekolah Tinggi Teologi SAPPI

Abstract

Sifat kemajemukan bangsa Indonesia merupakan salah satu kekayaaan bangsa yang harus disukuri. Tetapi di lain pihak kemajemukan sering hanya dilihat sebagai suatu perbedaan yang oleh sebagian pihak dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, karenanya perlu “diseragamkan” keberadaannya, termasuk soal keyakinan. Itulah yang menjadi penyebab terjadinya konflik agama di Indonesia—dan ini merupakan penyebab konflik terbesar—yang terjadi, salah satunya karena  keberbedaan tadi, di mana ada yang  merasa bahwa agamanya yang paling benar dan menganggap agama yang lain adalah agama yang salah, kafir. Merasa bahwa agamanya lebih superior dan menganggap agama yang lain adalah inferior; sehingga memandang rendah agama ataupun kepercayaan agama lain. Anti terhadap pluralisme di Indonesia, bahkan ini dianggap sebagai sesuatu yang sesat. Inilah sifat eksklusivisme, yang menyebabkan intoleransi, kekacauan dan peperangan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Calvin, John. The Institutes of the Christian Religion. Grand Rapids: Christian Classics Ethereal Library. 2002.
Published
2013-12-15
How to Cite
Sihombing, A. F. (2013). Menuju Dialog Antar Agama-Agama di Indonesia. Te Deum (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 3(1), 63-80. https://doi.org/10.51828/td.v3i1.83