Sunat Sebagai Ergoon Nomou

Studi Galatia 2:16

  • Chandra Gunawan Sekolah Tinggi Teologi SAPPI

Abstract

Salah satu perdebatan yang alot dalam diskusi seputar teologi Paulus adalah mengenai arti frasa ergoon nomou. Ada banyak jurnal dan buku sudah dituliskan untuk memberikan alternatif pengertian terhadap frasa tersebut. Perdebatan mengenai hal tersebut muncul, salah satunya, karena interpretasi baru yang dilontarkan oleh kelompok New Perspective terhadap arti frasa tersebut. James D. G. Dunn, salah satu tokoh utama New Perspective, menegaskan bahwa arti dari frasa ergoon nomou terutama menunjuk pada hukum-hukum identitas. Ada tiga respons yang muncul terhadap pemikiran baru tersebut; Sebagian pakar mendukung atau menyatakan kesejajaran pandangannya dengan Dunn; sebagian pakar lain menolak pandangan tersebut dan tetap berpegang pada pandangan tradisional yang memandang arti dari frasa e;rgwn no,mou sebagai perbuatan baik/tuntutan hukum Taurat; dan sebagian pakar lain lagi menggabungkan kedua pandangan di atas.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Michael F. Bird. The Saving Righteousness of God:Studies on Paul, Justification, and the New Perspective, Paternoster Biblical Monographs. Oregon: Paternoster. 2007
Published
2011-12-31
How to Cite
Gunawan, C. (2011). Sunat Sebagai Ergoon Nomou. Te Deum (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 1(1), 1-26. Retrieved from https://ojs.sttsappi.ac.id/index.php/tedeum/article/view/66