Peran Konseling Pastoral Dalam Era HIV/AIDS

  • Totok S. Wiryasaputra UKSW Salatiga

Abstract

Sejak awal 1980-an kita mengalami perubahan supercepat yang terjadi secara diam-diam: quiet revolution. Salah satu gejala utama quiet revolution adalah HIV/AIDS. Karena dunia medis belum menemukan obat yang menyembuhkan, jutaan orang meninggal dunia. Mereka meninggal bukan karena virus HIV melainkan karena penyakit oportunistiknya (ikutannya). Dunia medis telah menemukan alat tes untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak,  namun kita tetap mengalami kesulitan menentukan jumlah orang yang terinfeksi HIV secara tepat dan jumlah ODHA terus melambung tak terbendungkan. HIV/AIDS tidak hanya terkait dengan persoalan fisik-biologis-medis tetapi juga psikologis, sosial, dan spiritual. Konseling pastoral yang lahir pada awal Abad XX merupakan layanan profesional yang mengintegrasikan teologi terapan (cura animarum, pastoral care) dengan psikologi terapan (konseling psikologi). Sebagaimana kelahiran konseling pastoral merupakan tanggapan terhadap krisis multidimensional yang dialami oleh masyarakat Amerika Serikat pada awal Abad XX, konseling pastoral dapat menjadi salah satu pilar utama penanganan HIV/AIDS melalui upaya prevention.

Downloads

Download data is not yet available.

References

George Barna. Revolution: Worn-Out Church? Finding Fibrant Faith Beyond the Walls of the Sanctuary. Carol Stream: Tyndale House. 2005.
Published
2015-12-28
How to Cite
Wiryasaputra, T. S. (2015). Peran Konseling Pastoral Dalam Era HIV/AIDS. Te Deum (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 5(1), 1-40. Retrieved from https://ojs.sttsappi.ac.id/index.php/tedeum/article/view/111